Kamis, 16 Oktober 2014

Acara Panen Raya Hasil Program BBWS Mesuji Sekampung



Acara Panen Raya Hasil Program BBWS Mesuji Sekampung

Salah satu program unggulan pada kegiatan Operasi dan Pemeliharaan di Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung (BBWS MS) adalah berupa kegiatan soft komponen salah satunya Denplot penanaman padi dengan metoda SRI, dimana metoda ini erat kaitannya dalam hal hemat air. Penanaman padi dengan metoda ini dipercaya dan terbukti hemat air mencapai 50% dari kebutuhan normal, sehingga sangat berarti didalam biaya operasi misalnya untuk pompa air tanah dan juga biaya produksi.



Tanggal 24 September 2014 dilakukan panen raya di desa Asri kecamatan kabupaten Lampung Selatan. Ini adalah hasil kerja keras tim OP BBWS Mesuji Sekampung. Dengan petani beserta perangkat pemda kabupaten Lampung Selatan. Lokasi Denplot seluas 10 Ha berada di dua lokasi yaitu sumur pompa SPB 86 desa Sidoasri kecamatan Candipuro seluas 5 Ha dan sumur pompa SPB 82 desa Beringin Kencana kecamatan Candipuro seluas 5 Ha di Lampung Selatan. Hasil panen dari perhitungan ubinan dapat mencapai 9 ton per hektar. Sedangkan kebutuhan pupuk kompos per hektarnya adalah 7-8 ton. Penanaman padi dengan metoda SRI ini dilakukan secara organik sehingga air irigasi pun harus bebas dari unsur kimiawi buatan serta petisida harus menggunakan organik termasuk pemupukannya.

Adapun pejabat yang hadir dalam panen raya kali ini adalah Seketaris Daerahdalam hal ini mewakili Bupati Lampung Selatan, Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Ditjen SDA, Kepala BBWS Mesuji Sekampung, Kepala Dinas PU, Kepala Dinas Pertanian, kepala BP4K kabupaten Lampung Selatan. Pejabat Eselon 3 dan Satker, PPK BBWS Mesuji Sekampung serta para kasubdit terkait di Derektorat OP Ditjen SDA.

Kepala Balai BBWS Mesuji Sekampung, Yudha Mediawan dalam sambutannya mengatakan bahwa sosialisasi penggunaan metoda SRI sangatlah penting untuk di implementasikan dalam hamparan yang luas, dimana strategi pengembangan lahan pertanian ada 2 yaitu melalui ekstensifikasi (pembukaan lahan baru) dan Intensifikasi. Untuk kondisi saat ini pembangunan irigasi baru sangatlah sulit mengingat permasalahan pengaadaan lahan, untuk itu lebih mudah melakukan intesifikasi melalui metoda ini sehingga hasil panen dapat meningkat per hektarnya selain itu dapat menghemat biaya produksi dan penyediaan bibit. Strategi berikutnya adalah IP ditingkatkan menjadi 2 kali musim tanam pertahunnya. Hal yang penting lainnya adalah pasca produksi dengan harga jual yang baik tentu sangat menguntungkan bagi petani mengingat kesadaran masyarakat baik di desa dan perkotaan yang sangat sadar bahwa mengkonsumsi beras organik sangat baik untuk kesehatan dalam jangka waktu yang lama.



Keyword :
-          BBWS Mesuji Sekampung

Rapat Pengelolaan Rawa Jitu

BUPATI MESUJI DAN KEPALA BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI MESUJI SEKAMPUG (BBWS MS) RAPAT KOORDINASI DI RUMAH JABATAN TERKAIT PENGELOLAAN RAWA JITU DI KABUPATEN MESUJI

Tanggal 17 September 2014 berlokasi di rumah dinas bupati Mesuji, Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung melakukan rapat koordinasi program pengelolaan daerah irigasi rawa dengan Kabupaten Mesuji. Adapun permasalahan yang dibahas adalah program untuk rehabilitasi daerah rawa Mesuji Tulangbawang (JiTu) seluas 20.000 hektar dan daerah rawa Mesuji Atas dengan luas areal sebesar 20.730 hektar. 

Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Mesjuji, Khamamik, SE,MSi dan dihadiri oleh seluruh instansi terkait di lingkungan Kabupaten Mesuji, Kepala Kecamatan, Kepala Desa serta tokoh masyarakat yang berasal dari daerah rawa tersebut diatas. Dari Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung (BBWS MS) dihadiri oleh Kepala Balai Besaqr, Ir. Yudha Mediawan, M.Dev. Plg beserta jajaran yaitu Kepala Bidang Program dan Perencanaan Umum, Kepala Bidang Pelaksanaan, serta Kepala Satker Operasi dan Pemeliharaan, Satker PJPA dan Satker PJSA. Selain itu dari Puslitbang Sumber Daya Air juga hadir dalam hal ini peneliti utama bidang rawa, Ir. Budi Triadi, Dipl.HE.

Dalam pertemuan tersebut Bupati Mesuji menyampaikan beberapa permasalah yang dihadapi dalam pengelolaan rawa di wilayah kerjanya, seperti banyaknya saluran di primer, sekunder dan tersier yang dangkal akibat sedimentasi dan longsornya tanggul di sisi saluran, juga melebarnya saluran akibat abrasi yang ditimbulkan oleh gelombang pendek yang ditimbulkan dari kapal cepat karena saluran tersebut digunakan sebagai media transportasi air. Selain itu banyaknya pintu air dan klep yang sudah rusak akibat sudah terlalu lama tidak dilakukan rehabilitasi dengan anggaran yang memadai. Serta mengusulkan program kegiatan untuk rencana pengelolaan di daerah rawa melalui kegiatan kontraktual dan swakelola untuk pemeliharaan rutin maupun berkala.



Menaggapi usulan Bupati Mesuji, kepala Balai BBWS Mesuji Sekampung akan memasukan kegiatan dalam rencana kerja tahunan BBWS Mesuji Seekampung sesuai dengan POLA dan Rencana Kegiatan yang sudah ditetapkan. Mengingat daerah rawa di Kabupaten Mesuji sudah cukup lama dan produksi beras yang cukup potensial untuk menunjang ketahanan pangan maka prioritas pertama akan dilakukan rehabilitasi secara menyeluruh kemudian dilakukan pemeliharaan rutin dan berkala secara berkelanjutan. Selain itu kepala balai menyampaikan bahwa perlunya penataan di kawasan bantaran tepi tanggul daerah rawa.


Pihak balai juga menikut sertakan peneliti utama daris Puslitbang SDA untuk memberikan pemahaman dan wawasan dalam hal pengelolaan daerah rawa. Disampaikan bahwa rawa sebagai kawasan budidaya harus diperlakukan secara arif dan bijaksana. Sebagai ilustrasi apabila daerah rawa dengan ketebalan yang sangat dalam harus diperlakukan secara hati-hati terutama jangan sampai over drainage atau pengeringan yang cepat sehingga menyebabkan penurunan kubah gambutnya, selain itu juga dapat menyebabkan kebakaran dan memberikan emisi karbon yang cukup besar.


Dari hasil diskusi ada beberapa hal yang dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Mesuji dan Balai Besar Wilayah Sungai Sekampung berkomitmen untuk bekerjasama dan bersinergi dalam hal pengelolaan daerah rawa di Kabupaten Mesuji. Diharapkan kedepan pengalokasian anggaran dapat menjadi prioritas untuk rehabilitasi, operasi dan pemeliharaan yang berkelanjutan untuk tujuan peningkatan produksi berasdi Kabupaten Me3suji khususnya dan Propinsi Lampung pada umumnya.

Keyword :
-          Kepala BBWS Mesuji Sekampung
-          Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung



Kegiatan BBWS Mesuji Sekampung Lampung (Serah Terima Jabatan)

ACARA SERAH TERIMA JABATAN PEJABAT INTI SATKER DI LINGKUNGAN BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI MESUJI SEKAMPUNG TA 2014


Mutasi di lingkungan BBWS Mesuji-Sekampung merupakan suatu kebutuhan menjawab beban tugas yang diperlukan dalam suatu organisasi. Dimana proses penempatan, baik promosi dan pergeseran adalah hal yang lumrah untuk menjawab tantangan pembangunan infrastruktur sumber daya air di propinsi Lampung.




Sesuai dengan Kep Men PU no 435/KPS/M/2014 maka pada tanggal 15 September 2014 dilakukan serah terima pejabat inti satker dilingkungan BBWS Mesuji Sekampung yaitu satker PJPA, satker OP dan PPK Perencanaan. Kepala Satker yang lama Faliansyah, ST, M.Dev.Plg mendapatkan promosi sebagai kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi II,  digantikan oleh Ir. Komang Sudana, MT yang sebelumya menjabat sebagai Kepala Satker OP, sementara itu posisi Kepala Satker OP yang baru dijabat oleh Ir. Susi Hariani, MT dengan jabatan lama sebagai Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan di Satker Balai dan PPK Perencanaan yang baru di tempati oleh Nurfajri, ST, MT merangkap sebagai Kabid Program dan Perencanaan Umum.


Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung Ir. Yudha Mediawan, M.Dev.Plg dalam sambutannya meberikan arahan bahwa untuk mewujudkan visi dan misi kementerian PU haruslah dengan tekad yang kuat, amanah dan bekerja keras sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sehingga dapat meberikan pelayanan publik yang optimal di bidang ke PU an. Mutasi dan promosi adalah sebagian dari pembinaan karir PNS sehingga regenerasi dan penyegaran dapat berkesinambungan. Diharapkan dari pejabat baru dapat segera untuk bekerja cepat karena tujuan utama pembangunan infrastruktur Sumber Daya Air (SDA) di Propinsi Lampung untuk mensejahterahkan dan memakmurkan rakyat di propinsi ini.

Tak lupa kepala BBWS Mesuji Sekampung memintan mejaga profesionalitas diatas segalanya sehingga dapat mejaga integritas sebagai aparat PNS di lingkungan kementerian PU.

Keyword :
-          Kepala BBWS Mesuji Sekampung
-          Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung
-          BBWS Mesuji Sekampung
-          Yudha MEdiawan
-           

AUDIENSI KEPALA Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) MESUJI SEKAMPUNG Ir. Yudha Mediawan

AUDIENSI KEPALA Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) MESUJI SEKAMPUNG  Ir. Yudha Mediawan, M.Dev.Plg  BESERTA JAJARAN DENGAN GUBERNUR PROPINSI LAMPUNG BESERTA JAJARAN

Tanggal 18 Juni 2014 di ruang rapat Gubernur Propinsi Lampung audiensi dan rapat pemaparan program kerja RPJM Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung oleh Kepala BBWS Mesuji Sekampung Ir. Yudha Mediawan, M.Dev.Plg di hadapan Gubernur Rido Ficardo beserta jajaran seperti Seketaris Daerah, Ketua Bapeda, Asisten II. Kepala Dinas Pengairan dan Pemukiman serta Kepala Dinas Kominfo propinsi Lampung.


Pada kesempatan tersebut Yudha Mediawan memaparkan Pola dan Rencana Pengelolaan dan RPJM pada WS Seputih Sekampung yang merupakan wilayah sungai strategis nasional dan WS Mesuji Tulang Bawang yang merupakan wilayah sungai kewenangan pusat karena lintas propinsi

Disampaikan bahwa sesuai visi misi Gubernur salah satunya infrastruktur dan ketahanan pangan sebagai prioritas utama dalam mengimplementasikan janji program terhadap masyarakat di propinsi Lampung. Sesuai dengan Rencana Pengelolaan termuat program peningkatan dan rehabilitasi irigasi kewenangan pusat yaitu dengan luas diatas 3000 ha, untuk mewujudkan ketahanan pangan diperlukan kethanan air melalui program membuat tampungan air yang berupa pembangunan 5 waduk baru di WS Seputih Sekampung serta 9 waduk baru di WS Mesuji Tulang Bawang seperti yang disampaikan Yudha Mediawan yang juga membawa serta kepala bidang program dan perencanaan umum serta kepala satuan kerja PJPA

-          Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung
-          BBWS Mesuji Sekampung
-          Yudha Mediawan

Selasa, 14 Oktober 2014

BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI MESUJI SEKAMPUNG (BBWS MS) MERAIH JUARA I KATEGORI SUBSTANSI STAND TERBAIK PAMERAN HARI AIR SEDUNIA XXII TAHUN 2014

BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI MESUJI SEKAMPUNG (BBWS MS) MERAIH JUARA I KATEGORI SUBSTANSI STAND TERBAIK PAMERAN HARI AIR SEDUNIA XXII TAHUN 2014

Air merupakan sumber energy utama bagi kehidupan mahluk hidup di bumi setelah udara dan sinar matahari. Maka dari itu sangat penting untuk menjaga sumber daya air yang ada. Kaitannya dengan energy selain sebagai komponen terbesar dalam pembentukan tubuh, air juga di gunakan sebagai sumber energy baru seperti listrik melalui PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), untuk irigasi pertanian dan aspek kehidupan lainnya. Berbagai permasalahan air yang muncul seperti terjadinya banjir apabila musim hujan dan terjadinya kekeringan musim kemarau, kurangnya ketersediaan air bersih bagi masyarakat Indonesia, masih kurangnya sanitasi yang memadai serta banyaknya limbah cair maupun padat yang mencemari wilayah perairan Indonesia seperti sungai, laut, waduk, danau dll. Bukan hanya di Indonesia berbagai permasalahan tersebut juga di alami seluruh dunia.





Menurut United Nation Development Program (UNDP) lebih dari satu milyar penduduk atau satu dari enam orang diseluruh dunia tidak mendapatkan air bersih yang aman untuk diminum dan lebih dari 2 milyar tidak mempunyai akses sanitasi yang cukup. Jika tren penggunaan air seperti ini berlanjut 2025, maka 2/3 populasi dunia tidak akan mendapatkan air bersih. Dampaknya adalah berkurangnya kualitas hidup setiap komponen hidup manusia. Ketika kualitas hidup masyarakatnya tidak baik maka akan berpengaruh pula pada perkembangan suatu negara dalam berbagai aspek.

Hari air sedunia atau World Water Day dan sering pula disebut sebagai World Day for Water merupakan hari perayaan yang ditujukan untuk menarik perhatian masyarakat sedunia (Internasional) akan pentingnya air bagi kehidupan serta untuk melindungi penegelolaan sumber daya air secara berkelanjutan. Peringatan Hari Air Sedunia dilaksanakan setiap tanggal 22 Maret setiap tahunnya.
Berdasarkan sejarahnya Hari Air Sedunia dicetuskan kali pertama saat digelar United Nations Confrence on Environment and Development (UNCED) atau konfrensi Bumi oleh PBB di Rio de Janeiro pada tahun 2012.

Pada Sidang Umum PBB ke 47 yang dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 1992 keluarlah Resolusi Nomor 147/1993 yang menetapkan pelaksanaan peringatan Hari Air se-Dunia setiap tanggal 22 Maret dan mulai diperingati pertama kali pada tahun 1993.
Setiap tahun peringatan Hari Air Sedunia memiliki tema dan logo tersendiri, untuk tema hari air sedunia tahun 2014 ini adalah “Water and Energy”.

Air dan energy memiliki keterkaitan yang erat dan saling ketergantungan. seperti halnya pembangkit energi dan transmisi membutuhkan pemanfaatan sumber daya air, terutama untuk pembangkit listrik tenaga air, nuklir dan sumber energy lainnya. Penemuan energy baru dalam biofuel (bahan bakar hayati) dapat menambah


Penemuan energy baru dalam biofuel (bahan bakar hayati) dapat menambah permintaan  pendayagunaan SDA. Laporan pembangunan Air Dunia terbaru (2012) memprediksi akan terjadi peningkatan permintaan biofuel yang berdampak kepada peningkatan pemanfaatan sumber daya air. Misalnya 5% dari transportasi jaqlan pada tahun 2030 (data Badan Energi Internasional) dapat mendorong peningkatan kebutuhan air sebanyak 20 dari air yang digunakan untuk pertanian di seluruh dunia
Pemilihan “Air dan Energi” sebagai tema Hari Air Sedunia Tahun 2014 mempunyai tujuan sebagai berikut:
   Meningkatkan kesadran akan keterkaitan antara air dan energy
   Berkontribusi pada dialog kebijakan yang berfokus pada berbagai isu yang berkaitan dengan air dan energy
 Melalui studi kasus menunjukan kepada para pembuat keputusan di sector energy dan pengelolaan air bahwa pendekatan terintegrasi dan solusi untuk maslah air dan energy dapat mencapai dampak ekonomi dan sosial yang lebih besar
  Mengidentifikasikan perumusan kebijakan dan isu-isu kapasitas pembangunan dimana PBB melalui UN-Water dapat memberikan kontribusi yang signifikan
  Mengidentifikasi kunci pemangku kepentingan yang terkait air dan energy untuk secara aktif melibatkan mereka dalam pengembangan keberlangsungan pengelolaan air dan energy

 Berkontribusi secara relevan melalui diskusi yang terkait dengan masalah air dan energy hingga menjelang tahun 2015.